Malam ini hatiku terasa ngilu kawan.. Menahan rasa gundah, gelisah, bimbang, takut, dan sedih.. Entah apa yang sebenarnya terjadi. Tiba-tiba meneteslah air mataku, padahal disaat itu aku sedang tersenyum mengingat semua kenangan bersamanya. Tawa, tangis, yang dulu pernah aku rasakan kini terasa kembali melayang-layang di pikiranku.
"Masa muda masa yang berapi-api" , benar apa kata bang haji Roma Irama. Masa muda, masa remaja, dimana semangat yang mulai memuncak, berkobar-kobar, bagaikan semangat '45.Tapi berkobar-kobar dalam hal apa ? Banyak kawan.. Salah satunya dalam hal percintaan..
Mungkin inilah yang membuatku merasa tersiksa dengan suara batinku sendiri. Bodoh.. Memang bodoh sekali aku ini. Telah menyiksa seseorang demi memaksakan cintaku padanya. Cinta yang aku harap dapat membuatnya trsenyum, tapi apa ? Cinta itu hanya bisa menyiksa dirinya. Memang pernah ada senyuman.. Tapi itu tak bertahan lama, dan tangis pun yang berkuasa..
Tak pernah lelah.. Aku selalu berusaha membuatnya bahagia, karena kebahagiaan itu adalah bahagiaku juga..
Aku tak ingin menjadi matahari, yang hanya ada dipagi hari saja. Aku juga tak ingin menjadi bulan, yang hanya muncul ketika malam saja. Aku pun tak ingin menjadi pelangi, yang hanya bisa datang disaat hujan melanda.. Aku hanya ingin menjadi udara yg bisa kapan pun dihirup olehnya, yg selalu ada dan setia menemani setiap langkah kakinya.. Tapi jika tidak.. Aku berharap udara itu akan digantikan oleh sesosok makhluk Tuhan yang lebih baik dan sempurna dari pada aku..
19 Mei 2011 pukul 21:26
Tidak ada komentar:
Posting Komentar