Jika kamu tidak dapat memiliki apa yang kamu sukai, maka sukailah apa yang telah kamu miliki.

Sabtu, 20 April 2013

Layar Hidup untuk Sekali

Hidup dimulai saat kita membuka mata, disaat kita menghela napas di dunia untuk pertama kalinya. Menatap alam yang sungguh indah karena Keagungan Tuhan.
Hidup akan diiringi apa saja yang kita lakukan. Pikiran, ucapan, dan tindakan.
Kekuatan hidup ada di tangan kita, dan menjadi tanggungjawab setiap insan untuk tidak goyah karena apapun.
Lalu, bagaimana kita mendapatkan kekuatan itu? Seuntai peristiwa. Ya, seuntai peristiwa yang pernah kita alami pasti membawa sebongkah hikmah dan secercah cahaya kebangkitan. Deru ombak kehidupan, pasti perlahan akan membawa perahu kita menyeberang berjuta samudra. Hanya dengan sebuah perahu? Tepat sekali, perahu yang didasari kekuatan tangguh dan keyakinan hakiki. Tapi kita tahu bahwa tiap-tiap samudra takkan menghembuskan ombak yang sama. Dan kita tahu bahwa kecepatan dan desahan ombak takkan kekal seperti itu. Ada kalanya dia berjalan sebagai bukit dan ada kalanya pula dia berjalan sebagai lembah. Bukankah kita harus menaklukannya untuk singgah di daratan utama? Daratan yang menyimpan harta kebahagiaan untuk kita rasakan. Tapi sebelum itu, bagaimana dengan dengan siklon yang mengelabui? Hei, siklon hanya menyapa. Tak mungkin dia tinggal selamanya. Kita hanya perlu menyiapkan strategi untuk menyapanya kembali. Siklon pun tak hanya membawa debu dan rongsokan. Melainkan berbekal pelajaran untuk menyokong kekuatan supaya tak goyah.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar